woensdag 20 mei 1998

Penjualan Senjata Kepada Rejim Militer Indonesia


"Sekalipun pada permukaan Indonesia mematuhi bentuk-bentuk demokrasi, sistem politik Indonesia tetap san gat otoriter Remerhtah didominasi oleh suatu elit yang terdiri dan Presiden Soeharto, kerabat terdekatnya dan militer"
Laporan tentang Praktek Hak Asasi Manusia di Indonesia untuk 1996; Disiarkan oleh Bureau for Democracy, Human Rights, and Labor. A.S., Januari 1997.

"Baru-baru mi tentara merampas tanah penduduk desa di Pematang Belo (Sumatra) dan merubah fun gsinya menjadi kamp mi/iter untuk latihan. Maksud sesungguhnya dan tindakan mi ada/ah men gusir penduduk dan tanah mereka dan men guasal tanah itu."

Sepucuk surat dan seorang aktivis Hak Asasi Indonesia, Januari 1997.

"Menegaskan kembali permThtaannya kepada Negara-negara Anggota Uni Eropa untuk men ghentikan semua bantuan militer dan penjualan senjata kepada Indonesia."

Resolusi 19 September 1997, Parlemen Eropa.

"Dalam !sejarah kejahatan dan abad yang men gerikan mi, penyerbuan Indonesia terhadap Timor Timurmenduduki tempat tingg4 bukan hanya karena ska/anya ( ) tetapi karena sesungguhnya begitu mudah untuk dicegah, dan diakhiri setiap waktu. Tidak per/u ancaman untuk membom Jakarta, atau bahkan menerapkan sanksi kepada agresor Cukup kiranya bagi negara-negara besar untuk tidak mau ikut serta da/am kejahatan Indonesia - berhenti menaruh senjata di tan gan pembunuh dan penyiksa itu ( Noam Chomsky dalam~ A East Timor: Genocide in Paradise

Sekalipun ada kata-kata jujur yang tertulis mi, pemerintah-pemerintah Barat terus menjual senjata kepada pemerintah Indonesia. Brosur mi memberi informasi tentang perdagangan senjata dengan militer Indonesia dan Australia, Belgia, Kanada, Finlandia, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Swiss, lnggris Raya dan Amerika Seikat. Artikel itu ditulis oleh kelompok-kelompok yang berkampanye menentang perdagangan senjata dan kelompok-kelompok dan gerakan solidaritas dengan Indonesia dan Timor Timur. Brosur mi memberikan informasi terperinci mengenai dukungan militer dan pemerintah-pemerintah Barat kepada rejim militer yang bisa bertahan paling lama di dunia dan cara-cara menghindari undang-undang.

Indonesia: Perdagangan senjata den gan rejim mi/iter adalah penerbitan kedua dan kampanye STOP Mempersenjatai Indonesia oleh European Network Against Arms Trade (ENAAT). Brosur yang pertama STOP Mempersenjatai Indonesia, suatu pandangan Eropa tentang perdagangan senjata den gan rejim militer telah diterbitkan oleh ENAAT, September 1994.